Apresiasi Stakeholder Kabupaten Bungo dalam Pemberantasan PETI, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Berharap Dibentuk Satgas
![]() |
Poto bersama Mahasiswa Bungo yang tergabung dalam OKP dan aliansi Mahasiswa Kabupaten Bungo.(poto:syarif/portalkita.net) |
PORTALKITA.NET, BUNGO - Aliansi Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Bungo mengapresiasi gerak Pemerintah Kabupaten Bungo dan Polres Bungo dalam memberantas praktik Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Koordinator Kader Inti Pemuda Anti Narkoba Bungo (KIPAN) sekaligus Koordinator Umum aliansi mahasiswa dan pemuda, Ziqri Julian mengatakan bahwa kebijakan yang diambil stakeholder Kabupaten Bungo adalah hal yang ditunggu selama ini. Ia berharap segera ada satgas pemberantasan PETI di Kabupaten Bungo.
"Ini yang kita tunggu, ketegasan dari Bupati Bungo dan aparat penegak hukum dalam masalah PETI. Karena sudah merusak alam dan semakin maraknya narkoba di lokasi PETI. Kita berharap ada satgas pemberantasan PETI, sesuai janji stakeholder saat audiensi di gedung DPRD," katanya, Rabu (11/06/2025).
Menurut Ziqri Jualian, apresiasi ini bukan tanpa dasar. Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kabupaten Bungo dan jajaran Polres Bungo secara intensif melakukan serangkaian operasi penindakan di berbagai lokasi yang terindikasi sebagai sarang aktivitas PETI.
Terbaru, Bupati Bungo Dedy Putra mengeluarkan surat bernomor 540/548/SDA tentang komitmen memberantas PETI dan himbauan ke Camat se-Kabupaten Bungo.
Surat tersebut merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta tindak lanjut atas surat Kapolres Bungo Nomor B/499/V/PAM.3.3/2025 tertanggal 21 Mei 2025 mengenai pemberitahuan aktivitas PETI.
Dalam himbauannya, Bupati Dedy Putra meminta para camat untuk menginstruksikan Lurah, Rio, Kepala Kampung, dan ketua RT agar segera mengedukasi dan menghentikan segala bentuk kegiatan PETI yang menggunakan alat berat tanpa terkecuali.
Dedy Putra menegaskan bahwa apabila himbauan tersebut tidak diindahkan, maka Satgas bersama Forkopimda akan turun tangan melakukan tindakan hukum yang tegas.
"Ketegasan yang diperlihatkan oleh jajaran Polres Bungo di bawah pemimpin baru dan komitmen Bupati Bungo Dedy yang menyatakan perang terhadap PETI menjadi angin segar bagi masyarakat," katanya.
Langkah represif di lapangan ini, lanjut Ziqri, menunjukkan adanya kemauan politik dan penegakan hukum (political will and law enforcement) yang kuat dari para pemangku kebijakan.
Karena operasi tersebut tidak hanya menyasar para pekerja, tetapi juga melakukan pemusnahan langsung terhadap peralatan yang digunakan, seperti Rakit-rakit penambang dan mesin dompeng, sebagai sinyal bahwa aparat tidak main-main.
Ia berharap konsistensi ini dapat terus dijaga agar tidak ada lagi ruang bagi para cukong dan pelaku PETI untuk merusak lingkungan dan tatanan sosial di Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun.
"Tindakan ini dipandang sebagai jawaban atas keresahan yang telah lama disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda dan mahasiswa, yang khawatir akan dampak destruktif dari penambangan ilegal tersebut," imbuhnya.
PETI dan Narkoba
Sebagai Ketua Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Kabupaten Bungo, Ziqri Julian secara khusus menyoroti korelasi erat antara maraknya aktivitas PETI dengan peningkatan peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Wilayah-wilayah penambangan ilegal, yang seringkali luput dari pengawasan, telah menjadi pasar potensial bagi para pengedar narkoba. Para bandar memasok sabu-sabu secara langsung ke lokasi PETI untuk membantu fisik pekerja agar kuat kerja siang dan malam.
Keterkaitan ini menciptakan ancaman ganda yang merusak generasi muda dan masa depan Kabupaten Bungo. Oleh karena itu, pemberantasan PETI juga merupakan bagian integral dari perang melawan narkoba.
"Kami dari KIPAN dan aliansi mahasiswa telah lama menyuarakan bahwa PETI bukan hanya soal kerusakan lingkungan. Ini adalah pintu gerbang bagi masuknya narkoba yang meracuni pemuda-pemuda kita di pelosok dusun (desa)," tegas Ziqri.
Narkoba di Bungo, kata Ziqri, sudah masuk pada tanah yang mengkhawatirkan. Karena para pemakai dengan mudah mendapatkan barang dari bandar di Kabupaten Bungo seperti di daerah simpang Jambi dan Tanah Tumbuh
"Apresiasi yang kami sampaikan hari ini adalah bentuk dukungan moril agar pemerintah dan kepolisian tidak kendor. Kami, para pemuda dan mahasiswa, akan terus mengawal dan menjadi mitra kritis untuk memastikan Bungo benar-benar bersih dari PETI dan narkoba," ujar Ziqri.
Selain itu, kata Ziqri, keberhasilan pemberantasan PETI, tidak hanya bergantung pada aparat dan pemerintah. Peran aktif dari masyarakat sipil, termasuk OKP, aliansi mahasiswa, dan seluruh warga, sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan dan memberikan informasi.
Kolaborasi antara semua pihak diyakini akan mempercepat terwujudnya Kabupaten Bungo yang maju, berbudaya, dan bebas dari ancaman PETI serta narkoba.
Ia berharap, setelah tahap penindakan, akan ada program-program pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar lokasi tambang, sehingga mereka tidak kembali tergiur oleh keuntungan sesaat dari praktik ilegal yang merusak tersebut.
"Kami siap untuk terus berdialog dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan kepolisian. Perlu ada solusi untuk pekerjaan selanjutnya pasca tambang," tutupnya.***
Penulis: Syarif Abdurrahman
Editor: Pristianita