Miris, SD No 172 Muara Ketalo II Sarolangun, Disinyalir Masuk Pukul 08 Pulang Pukul 09 Wib
![]() |
Kondisi bangunan SD No 172 Muara Ketalo II Sarolangun.(poto:yahya/portalkita.net) |
PORTALKITA.NET, SAROLANGUN - Dari hasil evaluasi dan kunjungan lapangan yang dilakukan ke sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada di pelosok-pelosok, ternyata kendala utama yang menjadi persepsi masyarakat terhadap sekolah dan guru yang ada kurang baik. Hingga, akhirnya lambat datang ke sekolah kerena jauh pergi mengajar.
Hal tersebut disampaikan oleh beberapa Walimurid Kepala Portalkita.net, Pendidikan Dasar di Desa sungai Rotan Kecamatan Mandi Angin kabupaten Sarolangun Jambi.
Orang Tua Walimurid kepada Portalkita.net di kediamannya Rabu (27/08). Menurutnya, kenyataan yang ada selama ini, ada persepsi sejumlah guru di SD No 172 muara Ketalo II yang ada di pelosok tempat tinggal gurunya, jauh dengan sekolah.
“Karena rumahnya jauh dari sekolah, terjadi seringkali datang terlambat apalagi pada musim hujan, sehingga sering menjadi kendala bagi guru yang bersangkutan,” ungkapnya.
Bahkan yang lebih parah lagi tegas Tokoh Masyarakat Desa Sungai Rotan Kepada Portalkita.net, mengatakan seringkali kehilangan barang seperti Laptop kerena sekolah tersebut dianggap tertinggal. Dari 10 Orang Guru, dua orang yang tinggal di Desa tersebut.
Pendidikan yang seharusnya ada punya penjaga sekolah tak mungkin terjadi di bobol maling. Jika memang memiliki mainset yang tidak baik dari para guru yang memang malas mengajar. Sehingga, mengakibatkan siswa lebih memilih sekolah swasta atau madrasah yang gurunya memang kebanyakan masyarakat lokal.
Lebih banyak komunikasi dengan orang tua siswa yang pada gilirannya para siswa yang dulunya masuk SDN, pindah ke madrasah.
"Karena itu beberapa walimurid berharap, masing-masing UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan dengan para pengawas yang ada, betul-betul melakukan pengawasan terhadap kondisi masing-masing sekolah yang ada di wilayahnya.
“Bahkan yang perlu menjadi perhatian serius, sarana prasarana sekolah juga dijaga dan dipelihara, agar sekolah tidak sampai rusak dan tidak dibobol Maling," tutur Tokoh masyarakat setempat.
DNY, Kepsek SD 172 pada pukul 09.30 wib kepada media ini datang ke sekolah, kebetulan Kepseknya belum datang, Media ini sempat jumpai para siswa. Kelas satu sampai kelas VI. Pada saat diberi uang semua mau. Tapi daratnya siapa hafal kali kali Satu sampai 10 bapak kasih uang, tapi satu pun tidak ada yang Hafal.
Penulis: Yahya
Editor: Pristianita