Iklan

Tokoh Pesantren Minta Pemkab Bungo dan Takmir Perbanyak Kegiatan Keagamaan di Masjid Agung

Masjid Agung Muara Bungo.(poto:syarif/portalkita.net)

PORTALKITA.NET, BUNGO - Tokoh pesantren Bungo dan Mudir Pesantren Tahfidz Pasir Putih Ustadz Syarif Abdurrahman, menyarankan Pemerintah Kabupaten Bungo dan takmir Masjid Agung Al-Mubarak mengadakan kajian keagamaan rutinan untuk menambahkan asas manfaat untuk masyarakat luas. 

Menurutnya, selama ini Masjid Agung belum dimaksimalkan fungsinya karena hanya ada kegiatan rutinan salat lima waktu dan peringatan hari besar Islam saja. Namun, setelah itu kembali kosong. 

Hal ini disampaikannya saat acara salawat bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bungo di Pesantren Tahfidz Pasir Putih, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Selasa (14/10/2025) malam. 

"Masjid di era Rasulullah bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan umat Islam, baik dalam bidang agama, sosial, pendidikan, pemerintahan, hingga militer," jelasnya. 

Bagi Syarif, sangat disayangkan bila Masjid Agung yang dibiayai APBD Kabupaten Bungo kekurangan kegiatan keislaman lainnya yang memiliki unsur pendidikan, syiar, dakwah dan pusat kegiatan sosial lainnya. Dilansir dari laman Bimas Islam Kemenag RI, Masjid AL Mubarak terdaftar dengan No. ID Masjid 01.2.08.13.11.000001.

"Bila kita cek di website Bimas Islam Kemenag, tertulis ada beberapa kegiatan seperti salat fardu, hari besar IsIam, pengajian rutinan, TPA, Madrasah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Fakta di lapangan, setelah salat lima waktu tidak ada lagi kegiatan lainnya," bebernya.

Syarif menambahkan, dengan daya tampung sekitar 7000 ribu orang dan berada di lintas Sumatera maka sangat strategis untuk digunakan sebagai pusat syiar dan dakwah. Masjid Agung Al-Mubarak memiliki luas tanah 19.600 m2 dengan luas bangunan 3.600 m2. 

"Sebenarnya tidak sulit membuat kegiatan di Masjid Agung. Kegiatan sederhana saja, seperti ngaji tafsir qur'an, ngaji kitab Sahih Muslim atau Bukhari, ngaji fikih setelah salat lima waktu. Jika sulit, bisa dimulai di akhir pekan dulu. Ada banyak orang ahli agama di sekitar Masjid Agung," katanya.

Syarif menjelaskan, bila Pemerintah Kabupaten Bungo ingin Masjid Agung lebih bermanfaat lagi, maka bisa dibangunkan madrasah dengan kualitas bagus, gedung pertemuan, taman bermain dan perpustakaan. Secara tak langsung, menarik masyarakat untuk datang ke masjid. 

"Kalau kita lihat masjid-masjid Agung di daerah lain, kegiatannya begitu banyak dan semarak. Bungo yang dicanangkan jadi pusat pendidikan Jambi Barat, harus juga memperhatikan pendidikan agama," tandasnya.***




Penulis: S.Supriyadi

Editor: Pristianita