Terungkap, Oknum Tengkulak Sawit di Merangin Diduga Curangi Pabrik dengan Buah Sortiran
![]() |
| Buah Sawit campuran milik oknum Tengkulak Sawit di desa Pinang Merah B1 Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin.(poto:yahya/portalkita.net) |
PORTALKITA.NET, MUARATEBO - Praktik curang oknum tengkulak sawit di Kabupaten Merangin akhirnya terungkap. Seorang tengkulak berinisial B (40) asal desa Pinang Merah atau B1, Kecamatan Pamenang Barat, diduga mengakali pabrik kelapa sawit dengan cara mencampur buah mentah dan buah sortiran menjadi berondolan agar seolah-olah layak jual dengan harga tinggi.
Sejumlah petani mengaku lebih memilih menjual hasil panennya kepada B karena tengkulak tersebut tidak banyak melakukan sortir.
“Buah mentah diterima, buah mengkal diterima, besar kecil pun diterima. Asal buahnya ada, pasti dia ambil,” ujar salah satu petani kepada Portalkita.net, Senin (4/11).
Petani menilai transaksi dengan tengkulak lebih mudah dibanding menjual langsung ke pabrik. Namun, di balik kemudahan itu, warga sekitar justru mengungkap praktik tak jujur yang dilakukan oleh pihak tengkulak.
Menurut warga, buah sawit yang dibeli dari petani diterima semua tanpa seleksi. Saat dijual ke pabrik, buah yang dinilai tidak layak seperti mentah, mengkal, dan berukuran kecil dikembalikan ke penampungan untuk diolah kembali.
“Buah yang disortir itu mereka cacah halus, tandannya dibuang, lalu dicampur dengan buah segar,” ungkap seorang warga yang menyaksikan langsung aktivitas tersebut.
“Setelah itu dimasukkan ke mobil dam truck, diaduk, lalu disiram air supaya kelihatan basah dan beratnya naik. Baru dibawa lagi ke pabrik dan dijual sebagai berondolan,” tambahnya.
Harga berondolan di pabrik diketahui lebih tinggi dibanding buah segar, karena dianggap memiliki kadar minyak lebih besar. Namun, dalam kasus ini, berondolan tersebut bukan hasil alami, melainkan campuran dari buah sortiran yang sudah dicacah.
Salah seorang pekerja di tempat penampungan milik B membenarkan aktivitas itu.
“Saya di sini tukang kumpul buah. Ada yang nyecah buah mentah, ada yang giling buah segar buat campuran. Mesin itu memang buat jadikan berondol. Ini buktinya, tandan bekas yang sudah dicacah,” ujarnya.
Hingga kini, pihak pabrik pengolahan kelapa sawit disebut belum mengetahui secara pasti praktik tersebut. Warga berharap aparat atau pihak terkait segera turun tangan untuk menindak tegas pelaku yang merugikan perusahaan sekaligus mencoreng nama petani jujur di wilayah itu.***
Penulis: Yahya Oleng
Editor: Pristianita
