Iklan

Hadapi Bencana Hidrometeorologi pada Desember 2025, Warga Tebo Jambi Diminta Waspada

Ilustrasi Langit mendung.

PORTALKITA.NET, MUARATEBO – Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo, menetapkan wilayah Kabupaten Tebo menjadi status siaga banjir terhitung hari Senin tanggal 1 Desember 2025. Hal ini dikarenakan adanya prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi.

BKMG Jambi memprakirakan bahwa pada bulan Desember 2025 ini, intensitas curah hujan akan jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk itu, Pemda Kabupaten Tebo meminta masyarakat untuk menghadapi potensi Hujan lebat atau bencana Hidrometeorologi dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi alam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo, Joko Ardiawan, menegaskan bahwa potensi hujan lebat ini harus menjadi perhatian serius seluruh pihak. Pemerintah daerah pun telah menetapkan status siaga banjir terhitung Senin, 1 Desember 2025.

 “Bulan Desember ini kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan karena curah hujan diprediksi cukup tinggi. Ini yang perlu kita antisipasi bersama,” ujar Joko.

Ia mengimbau jajaran pemerintah daerah, mulai dari OPD, Camat, Lurah, hingga Kepala Desa, agar bersiaga dan memastikan langkah mitigasi berjalan efektif. Joko juga meminta seluruh masyarakat aktif memantau kondisi lingkungan, terutama wilayah rawan banjir dan longsor.

 BPBD Tebo turut mendorong masyarakat memperkuat budaya gotong royong, khususnya dalam membersihkan selokan atau saluran air yang tersumbat. Menurut Joko, langkah sederhana tersebut dapat membantu mengurangi risiko genangan air ketika hujan deras tiba-tiba melanda.

 “Kami berharap koordinasi antara Kecamatan, Desa, hingga masyarakat terus berjalan baik. Peringatan dini harus ditingkatkan agar potensi risiko dapat ditekan sejak awal,” katanya.

 Terkait kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Batanghari, Joko menyebutkan bahwa berdasarkan data per 30 November 2025 memang terjadi peningkatan. Namun kondisi itu masih dianggap normal karena dipengaruhi pasang surut.

 “Yang menjadi acuan utama TMA adalah Bendungan Batanghari di Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya. Saat ini masih berada di bawah ambang batas banjir,” jelas Joko.

 BPBD Kabupaten Tebo menegaskan akan terus memantau perkembangan cuaca dan TMA secara berkala. Masyarakat diminta tetap waspada, namun tidak panik, serta segera melaporkan setiap kondisi darurat kepada aparat setempat.***

 

 

Penulis: Apriliandi

Editor: Pristianita